Pemkot Jaksel Gandeng Universitas YARSI Atasi Stunting
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) untuk melakukan pencegahan dan penanganan stunting.
H arus diselesaikan secara bersama-sama
Sebanyak 320 mahasiswa dan mahasiswi Universitas YARSI akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tematik Stunting di Jakarta Selatan.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murtadho mengatakan, stunting merupakan permasalahan gizi yang dialami anak selama masa tumbuh kembangnya.
KKN di Pulau Harapan, Mahasiswa Bakal Beri Pelatihan"Permasalahan ini harus diselesaikan secara bersama-sama
. Melalui KKN tematik stunting ini akan lebih menekankan pada upaya intervensi di kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus)," ujarnya, Selasa (5/10).Ali menjelaskan, akademisi dari Universitas YARSI tersebut akan melakukan KKN di 23 kelurahan dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan.
"Pemerintah perlu bersinergi dengan Non Government Organization, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat itu sendiri dalam pencegahan, dan penanganan stunting," terangnya.
Ia berharap, dengan terobosan inovasi terkait percepatan penanganan stunting yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi YARSI ini dapat memberikan catatan atau langkah-langkah baik ke depan.
"Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berdampak terhadap penurunan stunting di Jakarta Selatan, khususnya pada lokus yang sudah kita tetapkan," bebernya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Universitas YARSI, Wening menambahkan, KKN di wilayah Jakarta Selatan ini akan dilaksanakan selama dua bulan, mulai November hingga Desember 2024.
"Saya sudah berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi kami untuk melakukan KKN ini dengan baik. Sehingga, hasilnya sangat dirasakan masyarakat dan membawa nama baik almamater kampus kita," tandasnya.